Senin, 30 Maret 2015

Kabar Pulangmu

Gulita malam membalut penjuru langit, hanya kerlip kerlip samar gemintang membisu dalam diam. Putik putik dandelion pun luruh, menyatu kembali dengan rerumputan. Bumiku malam ini terhenyak dalam kejut dan genang airmata.

Beberapa menit lalu, terkabar duka akan kepergian satu jiwa yang kukenal semenjak dia masih kekakanakan. 

Tommy, nama itu sudah kukenal, bahkan jauh sebelum bertemu dengan sosoknya, kira-kira 20 tahun yang lalu. Sosok adik sepupu yang berusia kira kira 8 tahun, pintar, lucu dan super nakal. Cerita pertama yang aku tahu, dia terkunci di salah satu kamar depan di rumah eyang hingga berjam-jam, entah bagaimana kejadiannya, yang jelas pintu kamar tak bisa dibuka, dan dia berteriak-teriak kelaparan. Karena dinding kamar hanya bersekat papan tripleks, maka makananpun dikirim lewat bungkusan yang dilempar kedalam (^_^). Tapi, yang paling kuingat akan kejahilannya adalah, dia pipis lewat jendela kamar ke taman depan..

Tommy, kedatangannya di saat liburan selalu ditunggu oleh eyang, dan semua anggota keluarga besar yang lain. Walaupun kadang kena tegur, karena kalau makan porsinya besaaarrr,,, 

Tommy, iseng, jail, tapi baik hati,..super baik hati... 

Menitik air mata, haruku menghentak hentak, berlinangan dalam derai. 
Tapi tidak, kamu tak butuh ini, yang kamu butuhkan adalah lantunan doa dengan segenap cinta dari dalam lubuk hati kami semua, saudara-saudaramu disini, yang meringankan sayap-sayapmu tuk pulang menuju awal dan akhirmu. Berbahagialah disana Tom, berbahagialah, Kami mendoakan untuk khusnul khatimahmu, aamiin Allaahumma aamiin

Dan semua kisah, pasti ada awal dan ada akhirnya. Mungkin ini akhir episodemu di dunia Tom, tapi inilah awal kehidupan barumu di sana, kembalilah dengan penuh kedamaian, berjalanlah pulang dengan penuh riang, karena kamu akan pulang. Bersatulah kembali dengan sang khalik, pulanglah dan berbahagialah disana. Damai besertamu, damai besertamu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar