Selasa, 14 Mei 2013

Semua Akan Indah Pada Waktunya

Gembira tak. Sedihpun tak. Semuanya tak mampu lagi menghujani hati. Datar dan terasa sangat biasa. Mungkin inilah damai. Memeluk sunyi dengan satu senyuman, karena ku telah menemukan betapa cahaya hidup lebih mampu mengisi kesunyian bukan dengan suara manusia namun dengan kehadiran bahagia yang datang bukan dari siapapun, namun muncul dari kedalaman diri. 

Pencarian panjang tentang damai sejati. Tak semudah memindah channel televisi. tak semudah mencari teman minum kopi. Sekian lama, kesana kemari mencari damai. Lama tak kunjung bertemu. Nyaris jiwa ini putus asa, nyaris jiwa ini menyalahkan jalan hidup. Namun setelah berada di kejauhan, dan mampu mencari tempat yang lebih tinggi tuk menengok perjalanan kehidupan, mampu berpikir jernih, barulah menemukan., betapa, segala yang terjadi, memang haruslah terjadi. Airmata dan peluh yang membasahi setiap inci perjalanan hidup itulah yang menyiram jiwa ini, sehingga terus bertumbuh-terus bertumbuh, merambat hingga jauh dan akhirnya menemukan tempatnya untuk berkembang, berbuah dan menjadi berguna. 

Ketidaksabaran manusia kadangkala membuatnya menghentikan langkahnya di tengah perjalanan, padahal pada saat itulah Yang Kuasa tengah menggoreskan pahatya untuk mengukir jiwa kita agar lebih indah. DIA tengah menggosok jiwa kita agar lebih bersih dan cemerlang, sakit memang, namun tak ada satu kecemerlangan yang didapat tanpa proses yang "menyakitkan". Bukankah, emas, intan, batu pualam, harus digosok dulu sebelum mendapatkan kilauan dan nilainya yang tinggi? bukankah mutiara harus memeluk sesuatu yang membuatnya perih sebelum bisa menghasilkan butirannya yang berkilauan? Bayangkan emas, intan dan pualam tak tuntas mengalami perihnya proses, tentu yang didapatkan hanyalah sebongkah batu yang tak bernilai tinggi.

Bila penderitaan, sakit hati atau kemarahan datang, terima saja dengan penuh kesadaran, bahwa ini adalah sesuatu yang memang harus dilewati untuk lebih mendewasakan kita. Peluk dengan penuh kesadaran, bahwa kita ataupun orang lain tak ada yang luput dari kesalahan, memaafkan dan memaklumi takkan menambah sakit hati kecuali pada orang-orang yang menyombongkan bahwa dirinya tak pernah  membuat kesalahan. Terimalah perih itu dengan penuh lapang dada dan percayalah, semua akan indah pada waktunya.  ^_^