Begitulah hidup, diwarnai dengan pertemuan dan perpisahan. Masih terasa ketika kemarin begitu dekat dan riuh rendah saling menyapa, dan tiba-tiba menghilang pergi dan hanya menghadirkan sepi. Memahami hidup berarti memahami bahwa tak pernah ada yang abadi di dunia ini.
Memahami sepi, memahami sebuah perpisahan dan pertemuan, menikmati setiap detik yang diberikan oleh kehidupan dengan penuh penerimaan, memahami bahwa manusia benar-benar hanyalah pelaku kehidupan bukanlah pencipta kehidupan ini, akan membawa kita pada satu titik ketenangan dan kedamaian.
Semua hadir dengan tujuan, dengan pemahaman akan hakikat kehidupan maka semua hanya perlu diterima dengan biasa saja. Adalah indah ketika ada yang diajak bercengkerama dan membagi rasa setiap saat, namun adalah indah pula ketika semua pergi dan tinggalah kita sendiri, karena disitulah kita bisa terdiam, hening, mendengarkan dan mensyukuri setiap helaan nafas, berbahagia atas setiap degupan jantung. Karena sesungguhnya dalam sendiri dan sunyi itulah saatnya kita memiliki kesempatan untuk berbincang-bincang dan mengenal diri kita sendiri. Tak jarang dalam diam pula kita akan mampu menangkap ilham melalui mata hati.
Seorang Guru mengatakan, ketika kita mampu melepaskan diri dari dualitas dalam kehidupan, disitulah kita menemukan kesejatian. Mari rayakan semua dengan bahagia, karena dari pertemuanlah maka ada perpisahan, dan dari perpisahanlah maka akan ada pertemuan yang lain. Sikapi apapun yang hadir dalam kehidupan ini dengan penuh penerimaan, maka damai pun akan bersemayam.
Terimakasih kepada yang telah datang, dan terimakasih kepada yang pergi, biarlah cinta terus menyertai kita semua apa adanya kita. Salamku.
Terimakasih kepada yang telah datang, dan terimakasih kepada yang pergi, biarlah cinta terus menyertai kita semua apa adanya kita. Salamku.